“Seorang teman (pun) takkan mau berbagi laramu. Seorang kekasih (pun) takkan mau menanggung dukamu. Seorang kerabat (pun) takkan mau menggantikanmu untuk tak tidur malam. Cukup perhatikan dirimu, jaga, manjakan dan jangan membebaninya dengan berbagai permasalahan melebihi kemampuanmu.
Pastikan bahwa saat kau hancur, takkan ada yang mampu memperbaikinya selain dirimu sendiri. Saat kau kalah, takkan ada yang mampu menolong selain tekadmu. Kemampuanmu untuk berdiri kembali tak dimiliki oleh selainmu.
Jangan mencari nilai dirimu lewat pandangan orang lain, carilah lewat suara hatimu. Jika hatimu merasa ringan, kedudukanmu telah terangkat. Dan jika kau telah mengenal dirimu, maka jangan terusik akan apa yang di katakan orang lain tentangmu.
Jangan terlalu memikirkan dunia, karena ia milik Allah SWT. Jangan terlalu memikirkan akan rejeki, karena ia dari Allah SWT. Jangan terlalu memikirkan masa depan, karena ia berada di tangan Allah SWT. Pikirkan hanya satu hal, yaitu bagaimana kau dapat membuat Allah SWT ridha. Karena saat kau membuat Allah SWT ridha, maka Dia akan ridha padamu, merelakanmu, mencukupimu dan membuatmu tidak membutuhkan pada yang lain.
Jangan putus asa akan kehidupan yang membuat hatimu menangis. Katakan: “Duhai Tuhan gantikanlah dengan kebaikan di dunia dan akhirat”. Karena kesedihan akan sirna dengan bersujud, dan kebahagiaan akan datang dengan berdoa. Allah SWT takkan lupa dengan sebuah kebaikan yang telah kau lakukan, kesedihan yang telah kau halau, serta mata yang menangis lalu kau menghiburnya.
Hiduplah dengan sebuah prinsip:
Jadilah seorang yang baik walaupun kau tak menerima balasan setimpal
Berbuat baiklah bukan karena mereka, tapi karena Allah SWT mencintai orang-orang yang berbuat baik
Oleh: ALMARHUM AYATULLAH AL-ARIF SYEIKH MUHAMMAD TAQI BAHJAT (RA)